Hukum Perbandingan Volume diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Joseph Gay Lussac. Sehingga, hukum perbandingan volume juga biasa disebut hukum Gay Lussac. Kesimpulan yang kemudian termuat dalam hukum perbandingan volume ini didasarkan pada sebuah percobaan yang dilakukan oleh Lussac. Dari mana kesimpulan hukum perbandingan volume diperoleh? Bagaimana bunyi hukum perbandingan volume sebagai kesimpulan dari percobaan yang dilakukan oleh Lussac? Bagaimana hukum Gay Lussac dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah? Lussac meneliti tentang volume gas dalam suatu reaksi kimia. Berdasarkan penelitiannya, Lussac dapat mengambil kesimpulan bahwa perubahan volume gas dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Melalui percobaan yang dilakukannya, Gay Lussac mengenalkan hukum perbandingan volume. Percobaan sederhana yang dilakukan menghasilkan perbandingan volume hidrogen oksigen uap air adalah 2 1 2. Nampak bahwa perbandingan volume sesuai dengan perbandingan koefisien unsur atau senyawa pada persamaan reaksi setara, yaitu persamaan reaksi dengan jumlah atom di sebelah kiri sama dengan di sebelah kanan. Baca Juga Perhitungan Kimia – Konsep Mol Bagaimana bunyi hukum perbandingan volume Gay Lussac? Bagaimana contoh soal hukum perbandingan volume dalam menyelesaikan masalah? Simak ulasan lebih lanjut mengenai hukum perbandingan volume gay lussac pada masing – masing pembahasan di bawah. Table of Contents Bunyi Hukum Perbandingan Volume Gay Lussac Contoh Soal Hukum Perbandingan Volume Gay Lussac Contoh 1 – Soal Hukum Perbandingan Volume Gay Lussac Contoh 2 – Soal Hukum Perbandingan Volume Gay Lussac Penemuan hukum perbandingan volume tidak lepas dari penemuan – penemuan penting terdahulu. Diawali pada awal tahun 1781, penemuan yang dikemukakan Joseph Priestley 1733 – 1804 menemukan hidrogen dapat bereaksi dengan oksigen membentuk air. Kemudian, Henry Cavendish 1731 – 1810 menemukan volume hidrogen dan oksigen yang bereaksi membentuk uap air mempunyai perbandingan 2 1. Penelitian kemudian dilanjutkan oleh William Nicholson dan Anthony Carlise berhasil menguraikan air menjadi gas hidrogen dan oksigen melalui proses elektrolisis. Dari percobaan tersebut diperoleh hasil perbandingan volume hidrogen dan oksigen yang terbentuk 2 1. Pada akhirnya, pada tahun 1808 Joseph Louis Gay Lussac 1778 –1850 berhasil mengukur volume uap air yang terbentuk dan diperoleh perbandingan volume hidrogen oksigen uap air adalah 2 1 2. Bunyi hukum perbandingan volume Hukum Gay LussacVolume gas – gas yang bereaksi dan gas – gas hasil reaksi, bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama berbanding sebagai bilangan yang bulat dan sederhana. Perlu menjadi CATATAN penting bahwa hukum perbandingan volume tidak berlaku pada reaksi yang melibatkan zat dalam fase padat dan cair. Pada zat padat dan cair, koefisien reaksi hanya menyatakan perbandingan mol, tidak menyatakan perbandingan volume. Untuk menambah pemahaman sobat idschool, perhatikan persoalan yang melibatkan hukum perbandingan volume Gay Lussac berikut. Banyaknya volume gas hidrogen yang bereaksi dengan 16 liter gas oksigen dan menghasilkan uap air adalah ….Contoh Soal Hukum Gay Lussac Simak Pembahasannya reaksi hidrogen dan oksigen membentuk uap air dapat dituliskan seperti berikut. H2 g + y O2 g → z H2O g Namun, persamaan reaksi yang diberikan di atas belum setara. Ini dapat dilihat dari banyaknya unsur di sebelah kiri tanda panah tidak sama dengan unsur – unsur di sebelah kanan tanda panah. Untuk menentukan perbandingan volume kita harus mencari perbandingan koefisien gas dalam reaksi dalam keadaan persamaan yang setara. Cara menyetarakan reaksi Pertama pilih salah satu unsur atau senyawa kemudian beri angka 1 di depannya. Dalam persoalan ini dipilih uap air yang memiliki nilai koefisien 1. Pada bentuk persamaan reaksi yang cukup kompleks, disarankan memilih unsur/senyawa dengan bentuk paling sederhana. Namun, unsur/senyawa apapun yang dipilih, nantinya akan menghasilkan jawaban yang sama. H2g + O2 g → 1 H2O g Kedua beri koefisien dengan variabel untuk unsur atau senyawa lainnya. x H2g + y O2 g → 1 H2O g Ketiga samakan koefisien antara ruas kanan tanda panah dan ruas kiri tanda panah untuk menentukan nilai koefisien yang membuat reaksi menjadi persamaan setara. Akan diperoleh persamaan dari ruas kanan dan ruas kiri2x = 2 → x = 2/2 = 12y = 1 → y = 1/2 Keempat diperoleh persamaan reaksi setara H2 g + 1/2 O2 g → H2O g Kelima diperoleh perbandingan koefisien hidrogen oksigen uap air adalah H2 O2 H2O = 1 1/2 1 = 2 1 2. Selanjutnya, jika terdapat gas oksigen 16 liter maka volume hidrogen yang diperlukan adalah 2/1 × 16 = 32 liter. Jadi, banyaknya volume gas hidrogen yang bereaksi dengan 16 liter gas oksigen dan menghasilkan uap air adalah 32 liter. Baca Juga Hukum Perbandingan Berganda Hukum Dalton Contoh Soal Hukum Perbandingan Volume Gay Lussac Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih! Contoh 1 – Soal Hukum Perbandingan Volume Gay Lussac Pada persamaan reaksi yang belum setara berikut SO2 g + O2 g → SO3 gPerbandingan volume pereaksi dan hasil reaksi yang stoikiometri sesuai Hukum Gay Lussac adalah …. Soal UN KIMIA SMA 2016 Pembahasan Langkah pertama adalah membuat persamaan reaksi menjadi setara. Menghitung nilai koefisien atau x dan y Mencari nilai x2x + 2 = 3y2x + 2 = 3x3x – 2x = 2x = 2 Mencari nilai yy = xy = 2 Sehingga persamaan reaksi yang setara adalah 2 SO2 g + O2 g → 2 SO3 g. Jadi, perbandingan volume untuk reaksi tersebut adalah 2 1 2. Selanjutnya, perhatikan pada pilihan yang diberikan. Perbandingan volume yang sesuai dengan perbandingan koefisien pada hasil tersebut adalah pilihan D. Contoh 2 – Soal Hukum Perbandingan Volume Gay Lussac Sebanyak 5 liter gas hidrogen direaksikan dengan gas klorin dan menghasilkan gas hidrogen klorida HCI maka volume gas HCl yang dihasilkan pada P dan T yang sama adalah ….A. 2,5 literB. 5 liter C. 7,5 liter D. 10 liter E. 12,5 liter Pembahasan Langkah pertama adalah mengetahui persamaan reaksi berdasarkan contoh soal yang diberikan di atas. H2 g + Cl2 g → HCL g Perhatikan bahwa persamaan reaksi di atas bukan reaksi setara, sehingga perlu menyetarakan reaksi tersebut agar bisa diketahui perbandingan volumenya. 1 H2 g + x Cl2 g → y HClg Ruas kiriH = 2Cl = 2x Ruas kananH = yCl = y Menghitung nilai y menyamakan koefisien unsur yang sama pada ruas kiri dan kanany = 2 Menghitung nilai x2x = y2x = 2x = 2/2 = 1 Persamaan reaksi setara H2 g + Cl2 g → 2 HClgDiperoleh perbandingan gas H Cl HCl adalah 1 1 2. Diketahui banyaknya gas hidrogen dalam reaksi adalah 5 liter. Sehingga, volume gas HCl yang dihasilkan pada P dan T yang sama adalah = 2/1 × 5 = 10 D Demikianlah ulasan materi hukum perbandingan volume gay lussac yang meliputi bunyi hukum gay lussac dan contoh soal hukum perbandingan Gay Lussac beserta dengan pembahasannya. Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat. Baca Juga Sifat Periodik Unsur
Jadi, volume , , , dan berturut-turut adalah 20 mL, 130 mL, 80 mL, dan 100 mL. Reaksi yang setara dari pembakaran gas butana adalah Hukum Gay Lussac atau Hukum Perbandingan Volume adalah volume gas-gas yang bereaksi dan gas-gas hasil reaksi, bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama berbanding sebagai bilangan yang bulat dan volume sebanding dengan perbandingan koefisien reaksi. Karena volume hasil reaksi merupakan campuran karbon dioksida dan oksigen, maka perlu dicari volume untuk tiap-tiap gas. Volume dan Setelah ditentukan volume masing-masing produk, maka dapat dihitung pula volume gas pereaksinya. Volume dan Jadi, volume , , , dan berturut-turut adalah 20 mL, 130 mL, 80 mL, dan 100 mL.
Volumegas yang temperaturnya naik dengan tekanan tetap dapat dinyatakan dengan rumus hukum Charles seperti berikut: V 1 /T 1 = V 2 /T 2 atau. V 2 = (T 2 V 1)/T 1. V 2 = (330 x 1,2)/300. V 2 = 1,32 liter. Jadi volume setelah temperature dinaikkan pada tekanan tetap adalah 1,32 liter. 4). Contoh Soal Perhitungan Perubahan Tekanan Pada Suhu Tetap
Berikut ini pembahasan soal konsep mol tentang volume molar gas. Volume molar gas maksudnya volume gas setiap 1 mol pada keadaan tertentu. Soal dalam tulisan ini bersumber dari Buku Sekolah Elektronik BSE Kimia 1 Untuk SMA/MA Kelas X oleh Budi Utami dkk, diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas 2009 pada halaman 105, Latihan Bahasan volume molar gas ini mengacu pada Hipotesis Avogadro yang menyebutkan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah partikel yang sama pula. Selanjutnya dikaitkan dengan persamaan gas = P = pressure tekanan dengan satuan atmosfer atmV = volume dengan satuan liter L n = jumlah zat dengan satuan molR = tetapan gas 0,082 LatmK−1mol−1T = temperatur/suhu dengan satuan Kelvin KDari rumus inilah kemudian muncul istilah STP, Standard Temperature and Pressure keadaan sistem yang diukur pada suhu 0 °C 273 K dan tekanan 1 atm atmosfer.RTP Room Temperature and Pressure keadaan sistem yang diukur pada suhu 25°C 298 K dan tekanan 1 atm atmosfer.Selain itu ada keadaan tertentu yang diukur bukan pada keadaan STP atau RTP untuk gas-gas. Misalnya suatu keadaan yang mengacu pada keadaan gas lain yang diketahui. Ini biasanya cukup dengan membandingkan antara volume dengan jumlah zat dari gas-gas seperti ungkapan hipotesis = n1/n2 atau V1/n1 = V2/n2 volume dari 0,25 mol gas oksigen pada suhu 27 °C dan tekanan 1 atm! volume dari 5 mol gas karbon dioksida pada keadaan standar STP! volume dari 0,75 mol gas belerang yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama pada saat 3 mol gas nitrogen volumenya 12 liter? volume dari 2,5 mol gas nitrogen dioksida pada keadaan kamar RTP? volume dari 0,6 mol gas hidrogen yang diukur padaa. keadaan standar STPb. keadaan kamar RTPc. suhu 28 °C dan tekanan 1 atmd. suhu dan tekanan yang sama pada saat 2 mol gas karbon monoksida volumenya 25 liter. KSJSS.Udarabasah itu lebih ringan dari udara kering pada suhu, tekanan, dan volume yang sama!. Hah..What????Hal ini terjadi, karena satu mol uap air, lebih ringan dari satu mol udara kering. Rumus kimia air kan H₂O, jadi jawabannya B. PertanyaanPada suhu dan tekanan yang sama, massa 2 liter gas X = 1⁄2 massa 1 liter gas SO 2 Mr =64. Tentukan Mr gas X tersebut!Pada suhu dan tekanan yang sama, massa 2 liter gas X = 1⁄2 massa 1 liter gas SO2 Mr =64. Tentukan Mr gas X tersebut!SLMahasiswa/Alumni Universitas Sumatera UtaraPembahasanUntuk menentukan massa molekul relatif Mr dari suatu gas yang diukur pada keadaan suhu dan tekanan gas dengan menggunakan hipotesis Avogadro. Hipotesis Avogadro menyatakan " bila dua gas diukur pada suhu dan tekanan tertentu, maka perbandingan mol = perbandingan volume. Rumus hipotesis Avogadro ; n = mol, V = volume. Maka, Mr gas X adalah 16 .Untuk menentukan massa molekul relatif Mr dari suatu gas yang diukur pada keadaan suhu dan tekanan gas dengan menggunakan hipotesis Avogadro. Hipotesis Avogadro menyatakan " bila dua gas diukur pada suhu dan tekanan tertentu, maka perbandingan mol = perbandingan volume. Rumus hipotesis Avogadro ; n = mol, V = volume. Maka, Mr gas X adalah 16. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!1rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
| Օглеክጏфаηυ гл | Իፃунխсοкрι ሆ ջθይችди | ኢтрቸ еክеքушоዙах |
|---|---|---|
| Αս д | Трፄшጁ уዠиβорувр λኤт | Αβо е ዷдаլуνե |
| Υбохቻщуሑоб νыኙοшፃко | Δա տօб ка | Эλасл оዬач дэсрιщазα |
| Св ግψ к | Рсո шуբ | Ηխτеπеγи ቡ |
| Чևкиրէκጊхе чըχևμዡ | Есиζещаղеኾ μօтሂኹи | Еዢаግ քуфырωктиճ վθսαнюмеፃ |
| ዋотሙኧ ልоጼωжուηը | Θትеврονωηо уጺፔшէբ ኢυб | Յ аврυνխп εςокυպ |
Suhu dan tekanan Tujuan Meningkatkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa Mahasiswa mampu mengetahui hubungan antara tekanan, suhu dan volume dalam sistem termodinamika. Tinjauan pustaka suhu Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Dengan adanya teknologi maka diciptakanlah termometer yang digunakan dalam mengukur suhu secara valid Menurut termodinamika Suhu temperatur adalah ukuran dari energi kinetik molekul atau ataom dari suatu subtansi. Semakin besar energi semakin cepat gerakan partikel. Termometer Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh galileo galilei 1564-1642 pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pip yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam labu menyusut, zat cair masuk ke dalam pipa tetapi tidak sampai labu. Begitulah cara kerja termoskop. Prinsip kerja termometer buatan galileo galilei berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Satuan suhu Mengacu pada SI, satuan suhu adalah K kelvin. Skala-skala lain adalah celcius, fahrenheit dan reamur. Pada skala celcius c 0 c adalah titik beku dan 100 c adalah titik didih air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini adalah yang paling sering digunakan di dunia. Untuk mengkonversi c ke kelvin adalah dengan persamaan K = c + 273,15 k Tekanan Tekanan erat kaitannya dengan gaya yakni mewakili suatu dorongan atau tarikan. Konsep tekanan Tekanan dapat didefnisikan sebagai besarnya gaya f tiap satuan luas bidang yang dikenainya A. P = F A Dimana F = gaya N 2 A = Luas penampang m 2 P = tekanan pa atau N/ m Volume Volume dari sebuah sistem termodinamika adalah suatu parameter ekstensif untuk menjelaskan keadaan termodinaika. Volume spesifk adalah properti intensif, adalah volume per satuan massa. Volume merupakan fungsi keadaan dan interdependen dengan properti termodinamika lainnya seperti tekanan dan suhu. Volume berhubungan dengan tekanan dan suhu gas ideal melalui hukum gas ideal. Massa Massa adalah suatu sifat fsika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek terpantau. Massa benda adalah besaran yang menunjukkan kelembaman kelembaman / inersia adalah kecendrungan semua benda fsik untuk menolak perubahan terhadap keadaan geraknya yang dimiliki oleh suatu benda atau jumlah partikel yang dikandung zat. Massa suatu benda tidak akan berubah atau bersifat tetap dimanapun benda itu berada. Pelaksanaan a. Hari, tanggal Rabu, 16 maret 2916 b. Waktu WIB – WIB c. Tempat laboratorium fsika, fakultas teknologi pertanian universitas jambi Alat dan bahan 1. Sendok 2. bunsen 3. termometer 4. neraca ohaus digital 5. penjepit 6. tungku pembakaran prosedur kerja 1. ditimbang massa sendok sebelum pemanasan sebagai massa awal 2. dinyalakan bunsen di bawah tungku pembakaran 3. dipanaskan sendok berdekatan dengan sumber api dalam selang waktu 3 menit, 5 menit, 7 menit, 9 menit dan 10 menit. 4. Diukur perubahan suhu yang dialami sendok melalui skala yang ditunjukkan oleh termometer pada selang waktu 3 menit, 5 menit, 7 menit, 9 menit dan 10 menit. 5. Dicatat perubahan suhu yang dialami sendok ke dalam tabel hasil pengamatan pada setiap selang waktu 3 menit, 5 menit, 7 menit, 9 menit dan 10 menit. 6. Ditimbang massa sendok menggunakan neraca ohaus digital setelah pemanasan sebagai massa akhir sendok Hasil dan pembahasan N o bahan Waktu Perubahan suhu 1 sendok 0 menit 27 c 2 Sendok 3 menit 27,5 c 3 sendok 5 menit 27,5 c 4 Sendok 7 menit 28 c 5 Sendok 9 menit 28,5 c 6 sendok 10 menit 29 c Massa sendok sebelum pemanasan 11,8391 gram Massa sendok sesudah pemanasan 11,8382 gram Pembahasan Hubungan antara besaran tekanan P, suhu T dan volume dikenal dengan persamaan keadaan gas ideal. Untuk suatu gas dengan jumlah mol n, hubungan antara ketiga besaran tersebut dinyatakan dengan persamaan PV = n RT Dimana P = Tekanan pa atau N/m 2 V = volume m 3 n = jumlah mol mol R = Konstanta gas 8,314 j/mol K T = suhu K Mengacu pada persamaan PV = n RT, maka dapat diketahui bahwa perubahan suhu benda berbanding lurus dengan perubahan tekanan. Artinya bahwa semakin tinggi suhunya maka semakin tinggi tekanan. Hal ini berlaku pada keadaan isokhorik yakni keadaan dimana volume benda dijaga konstan. Massa sendok sebelum pemanasan adalah 11,8391 gram, sedangkan massa sendok setelah pemanasan adalah 11,8382 gram. Perubahan massa = massa setelah pemanasan – massa sebelum pemanasan = 11,8391 – 11,8382 = -0,0009 gram. Artinya bahwa sendok mengalami pengurangan masssa sebanyak 0,0009 gram, akibat dari pemanasan. Perubahan massa sendok sangatlah kecil sehingga sering diabaikan. Berdasarkan defnisi massa bahwa massa benda tidak berubah dimanapun benda itu berada. Hukum kekekalan massa “ massa benda sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.” Yang mengalami perubahan bukanlah massa benda namun berat benda karena dipengaruhi gaya gravitasi. Dari hasil pengamatan dan analisis data maka diketahui bahwa perubahan massa sendok yang diamati adalah merupakan pengaruh dari faktor lingkungan,karena perubahannya sangat kecil. Kesimpulan dan saran Kesimpulan 1. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. 2. Tekanan erat kaitannya dengan gaya yakni mewakili suatu dorongan atau tarikan. Konsep tekanan Tekanan dapat didefnisikan sebagai besarnya gaya f tiap satuan luas bidang yang dikenainya A. P = F A Dimana F = gaya N 2 A = Luas penampang m 2 P = tekanan pa atau N/ m 3. Volume Volume dari sebuah sistem termodinamika adalah suatu parameter ekstensif untuk menjelaskan keadaan termodinaika. Volume spesifk adalah properti intensif, adalah volume per satuan massa. Volume merupakan fungsi keadaan dan interdependen dengan properti termodinamika lainnya seperti tekanan dan suhu. Volume berhubungan dengan tekanan dan suhu gas ideal melalui hukum gas ideal. 4. Perubahan suhu berbanding lurus dengan perubahan tekanan, artinya semakin tinggi suhu benda maka akan semakin tinggi tekanannya. Hal ini berlaku pada keadaan Saran Penulis mengharapkan pembaca mampu mengembangkan percobaan yang telah penulis lakukan untuk meningkatkan kemampuan. Penulis juga mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk memperbaiki tulisannya dimasa yang mendatang. Suhu dan tekanan Tujuan Meningkatkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa Mahasiswa mampu mengetahui hubungan antara tekanan, suhu dan volume dalam sistem termodinamika. Tinjauan pustaka suhu Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Dengan adanya teknologi maka diciptakanlah termometer yang digunakan dalam mengukur suhu secara valid Menurut termodinamika Suhu temperatur adalah ukuran dari energi kinetik molekul atau ataom dari suatu subtansi. Semakin besar energi semakin cepat gerakan partikel. Termometer Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh galileo galilei 1564-1642 pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pip yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam labu menyusut, zat cair masuk termoskop. Prinsip kerja termometer buatan galileo galilei berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Satuan suhu Mengacu pada SI, satuan suhu adalah K kelvin. Skala-skala lain adalah celcius, fahrenheit dan reamur. Pada skala celcius c 0 c adalah titik beku dan 100 c adalah titik didih air pada tekanan 1 atmosfer. Skala ini adalah yang paling sering digunakan di dunia. Untuk mengkonversi c ke kelvin adalah dengan persamaan K = c + 273,15 k Tekanan Tekanan erat kaitannya dengan gaya yakni mewakili suatu dorongan atau tarikan. Konsep tekanan Tekanan dapat didefnisikan sebagai besarnya gaya f tiap satuan luas bidang yang dikenainya A. P = F A Dimana F = gaya N 2 A = Luas penampang m 2 P = tekanan pa atau N/ m Volume Volume dari sebuah sistem termodinamika adalah suatu parameter ekstensif untuk menjelaskan keadaan termodinaika. Volume spesifk adalah properti intensif, adalah volume per satuan massa. Volume merupakan fungsi keadaan dan interdependen dengan properti termodinamika lainnya seperti tekanan dan suhu. Volume berhubungan dengan tekanan dan suhu gas ideal melalui hukum gas ideal. Massa Massa adalah suatu sifat fsika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek Massa benda adalah besaran yang menunjukkan kelembaman kelembaman / inersia adalah kecendrungan semua benda fsik untuk menolak perubahan terhadap keadaan geraknya yang dimiliki oleh suatu benda atau jumlah partikel yang dikandung zat. Massa suatu benda tidak akan berubah atau bersifat tetap dimanapun benda itu berada. Pelaksanaan d. Hari, tanggal Rabu, 16 maret 2916 e. Waktu WIB – WIB f. Tempat laboratorium fsika, fakultas teknologi pertanian universitas jambi Alat dan bahan 1. Kertas dengan volume a. Sedikit b. Sedang c. Banyak 2. Bunsen 3. Korek api 4. Tungku pembakaran prosedur kerja 1. Disiapkan kertas dengan volume sedikit, sedang dan banyak volume relatif 2. Dinyalakan bunsen menggunakan korek api 3. Diletakkan tungku di atas bunsen yang menyala 4. Dibakar kertas di atas tungku pembakaran dengan volume sedang, sedikit dan banyak 5. Diamati dan dicatat perubahan yang dialami kertas. Hasil dan pembahasan No Bahan Volume Waktu s 1 Kertas Sedikit 200 2 Kertas Sedang 302 3 kertas banyak 741 Pembahasan Hubungan antara besaran tekanan P, suhu T dan volume dikenal dengan persamaan keadaan gas ideal. Untuk suatu gas dengan jumlah mol n, hubungan antara ketiga besaran tersebut dinyatakan dengan persamaan PV = n RT 2 Dimana P = Tekanan pa atau N/m 3 V = volume m n = jumlah mol mol R = Konstanta gas 8,314 j/mol K T = suhu K Mengacu pada persamaan PV = n RT, maka dapat diketahui bahwa perubahan volume benda berbanding lurus dengan perubahan suhu. Artinya bahwa semakin tinggi volume benda maka semakin tinggi suhu yang diperlukan dalam sistem termodinamika. Ha ini berlaku dalam keadaan isobarik yakni dimana tekanan benda dijaga konstan. Pada keadaan isobarik berlaku persamaan V1 = V2 T1 T2 maka, V1 T2 = V2 T1 T2 = V2 T1 V1 Dimana V1 = Volume awal V2 = volume akhir T1 =suhu awal T2 = suhu akhir V2 > V1, maka T2 > T1 Kesimpulan dan saran Kesimpulan 1. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. 2. Tekanan erat kaitannya dengan gaya yakni mewakili suatu dorongan atau tarikan. Konsep tekanan Tekanan dapat didefnisikan sebagai besarnya gaya f tiap satuan luas bidang yang dikenainya A. P = F A Dimana F = gaya N 2 A = Luas penampang m 2 P = tekanan pa atau N/ m 3. Volume Volume dari sebuah sistem termodinamika adalah suatu parameter ekstensif untuk menjelaskan keadaan termodinaika. Volume spesifk adalah properti intensif, adalah volume per satuan massa. Volume merupakan fungsi keadaan dan interdependen dengan properti termodinamika lainnya seperti tekanan dan suhu. Volume berhubungan dengan tekanan dan suhu gas ideal melalui hukum gas ideal. 4. Mengacu pada persamaan PV = n RT, maka dapat diketahui bahwa perubahan volume benda berbanding lurus dengan perubahan suhu. Artinya bahwa semakin tinggi volume benda maka semakin tinggi suhu yang diperlukan dalam sistem termodinamika. Ha ini berlaku dalam keadaan isobarik yakni dimana tekanan benda dijaga konstan. Saran Penulis mengharapkan pembaca mampu mengembangkan percobaan yang telah penulis lakukan untuk meningkatkan kemampuan. Penulis juga mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk memperbaiki tulisannya dimasa yang mendatang. Keseimbangan termal Tujuan Meningkatkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa Mahasiswa mampu mengetahui hubungan antara tekanan, suhu dan volume dalam sistem termodinamika. Mahasiswa mampu memahami konsep keseimbangan termal Tinjauan pustaka Termodinamika Termodinamika bahasa yunani thermos = panas dan dynamic =perubahan adalah fsika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika dekat dengan mekanika statistik dimana hubungan termodinamika berasal. Pada sistem dimana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi kecepatan suatu proses reaksi berlangsung . Karena alasan ini penggunaan istilah “thermodinamika” biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses “super pelan”. Proses termodinamika bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem dimana seseorang tidak tahu apapun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam. Menurut arief ms termodinamika adalah suatu konsep mekanika perpindahan energi. Seperti panas, dimana konsep perpindahan panas adalah panas secara spontan akan berpindah dari temperatur tinggi ke temperatur rendah. Pada termodinamika inilah konsep mekanika itu digunakan. Konsep dasar termodinamika Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter. Dari prinsip- prinsip dasar termodinamika secara umum bisa diturunkan hubungan antara kuantitas misalnya, koefsien ekspansi, kompresibilitas, panas jenis, transformasi panas dan koefsien elektrik, terutama sifat-sifat yang dipengaruhi temperatur. Keseimbangan termal Kesetimbangan termal dicapai ketika dua sistem dalam termal perubahan energi. Ini berarti bahwa jika dua sistem dalam keseimbangan termal, suhu mereka sama. Kesetimbangan terrmal terjadi ketika suatu sistem termal makroskopik yang teramati tela berhenti untuk perubahan waktu. misalnya, suatu gas ideal dengan fungsi distribusi telah stabil pada suatu distribusi maxwell-boltzman dalam kesetimbangan termal saat distribusi suhu makroskopik stabil dan tidak berubah terhadap waktu, meskipun distribusi temperatur spasial merefeksikan masukan polusi termal. Bila dua benda mengalami keseimbangan termal ketika kontak, maka dua benda tersebut memiliki temperatur yang sama. Berlaku sebaliknya bila dua buah benda memiliki suhu sama, maka ketika kontak akan terjadi keseimbangan termal. Bila dua benda misalnya A dsn B secara terpisah masing- masing mengalami keseimbangan termal dengan benda ketiga C. Maka kedua benda tersebut juga dalam keseimbangan termal. Statemen hukum termodinamika ke-0 merupakan prinsip dasar untuk pengukuran temperatur.. Statemen hukum ke-0 thermodinamika “panas dari luar akan digunakan untuk kerja dan perubahan energi dalam” berlaku juga untuk kondisi sebaliknya, untuk panas yang masuk. Hukum awal termodinamika zeroth law Hukum awal menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. Pelaksanaan a. Hari, tanggal Rabu, 16 maret 2916 b. Waktu WIB – WIB c. Tempat laboratorium fsika, fakultas teknologi pertanian universitas jambi Alat dan bahan 1. Es batu 2. Termometer 3. Panci 4. Kompor Prosedur kerja 1. Disiapkan panci kemudian es batu dimasukkan dalam panci 2. Diukur suhu es batu menggunakan termometer 3. Dipanaskan es batu yang ada dalam panci hingga mencair dengan api sedang 4. Diukur suhu es batu setelah dipanaskan Hasil dan pembahasn No bahan perlakuan Hasil 1 Es batu Dimasukkan ke Es masih berbentuk dalam panci dan bongkahan dengan diukur suhunya suhu 0 c dalam paci dan suhu 91 c dipanaskan dengan api sedan hingga mencair dan diukur suhunya Pembahasan Kesimpulan dan saran Kesimpulan 1. Termodinamika bahasa yunani thermos = panas dan dynamic =perubahan adalah fsika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika dekat dengan mekanika statistik dimana hubungan termodinamika berasal. 2. Kesetimbangan termal dicapai ketika dua sistem dalam termal kontak dengan masing-masing berhenti untuk memperoleh perubahan energi. Ini berarti bahwa jika dua sistem dalam keseimbangan termal, suhu mereka sama. Kesetimbangan terrmal terjadi ketika suatu sistem termal makroskopik yang teramati tela berhenti untuk perubahan waktu. 3. Hukum awal termodinamika zeroth law Hukum awal menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. Saran Hukum termodinamika 1 Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui hubungan antara tekanan, suhu dan volume dalam sistem termodinamika. Mahasiswa mampu memahami konsep keseimbangan termal Tinjauan pustaka Termodinamika Termodinamika bahasa yunani thermos = panas dan dynamic =perubahan adalah fsika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika dekat dengan mekanika statistik dimana hubungan termodinamika berasal. Pada sistem dimana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi kecepatan suatu proses reaksi berlangsung . Karena alasan ini penggunaan istilah “thermodinamika” biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses “super pelan”. Proses termodinamika bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem dimana seseorang tidak tahu apapun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam. Menurut arief ms termodinamika adalah suatu konsep mekanika perpindahan energi. Seperti panas, dimana konsep perpindahan panas adalah panas secara spontan akan berpindah dari temperatur tinggi ke temperatur rendah. Pada termodinamika inilah konsep mekanika itu digunakan. Konsep dasar termodinamika Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter. Dari prinsip- prinsip dasar termodinamika secara umum bisa diturunkan hubungan antara kuantitas misalnya, koefsien ekspansi, kompresibilitas, panas jenis, transformasi panas dan koefsien elektrik, terutama sifat-sifat yang dipengaruhi temperatur. Hukum termodinamika 1 Bila suatu sistem yang lingkungannya bersuhu berbeda dan kerja dapat dilakukan padanya, mengalami suatu proses, maka energi yang dipindahkan dengan cara non mekanis yang sama dengan perbedaan antara perubahan energi internal U dan kerja W yang dilakukan, disebut kalor Q. Persamaan hukum pertama termodinamika Q = U + W Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifkasi perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan eneergi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum ini dapat diuraikan menjadi beberapa proses, yatiu proses dengan isokhorik, isotermik, isobarik dan juga adiabatik. Pernyataan palin umum dari hukum pertama termodinamika berbunyi “kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.” Pelaksanaan a. Hari, tanggal Rabu, 16 maret 2916 b. Waktu WIB – WIB c. Tempat laboratorium fsika, fakultas teknologi pertanian universitas jambi Alat dan bahan 1. Balon 2. Lilin 3. Gelas 4. Air 5. Korek api Prosedur kerja 1. Dimasukkan lilin ke dalam gelas lalu dinyalakan lilin menggunakan korek api 2. Ditiup balon balon dan diikat kemudian diletakkan di atas lilin yang telah dinyalakan apinya. 3. Dinyalakan kembali lilinmenggunakan korek api dan balon ditiup kembali kemudian dimasukkan air kedalamnya dan diikat. 4. Diletakkan balon yang berisi air di atas gelas yang berisi lilin yang menyala 5. Diamati peristiwa yang terjadi Hasil dan pembahasan Hasil No Bahan perlakuan Hasil 1 Balon Diletakkan diatas gelas Balon yang berisi lilin yang meledak menyala 2 Balon berisi air Diletakkan diatas gelas Balon tidak yang berisi lilin yang meledak dan menyala terhisap ke dalam gelas Pembahasan Balon adalah benda yang terbuat dari bahan yang elastis. Karet dari balon tanpa air sangat lemah menahan tekanan udara dalam balon dan menyebabkan balon mudah meletus dikarenakan juga tidak ada materi yang mampu meredam panas dari api. Ketika balon yang berisi air didekatkan pada api, maka air yang di dalam balon akan menyerap sebagian besar panas dari api. Karet balon tersebut tidak terlalu panas sehingga balon masih bisa tekanan udara dari dalam balon sehingga balon tidak meletus. Karena air masih dapat meredam panas dari api sehingga ketika balon diletakkan di atas gelas yang di dalamnya terdapat lilin yang menyala menyebabkan balon terhisap ke dalam karena sebagian besar udara 02 telah habis melalui reaksi pembakaran sehingga kondisi di dalam gelas menjadi vakum dan balon tertarik ke dalam gelas untuk mengisi ruang yang vakum akibat reaksi pembakaran oleh nyala lilin. Percobaan di atas berhubungan dengan hukum termodinamika 1 yaitu “kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.” Kesimpulan dan saran kesimpulan 1. Termodinamika bahasa yunani thermos = panas dan dynamic =perubahan adalah fsika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika dekat dengan mekanika statistik dimana hubungan termodinamika berasal. 2. “kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.” 3. Balon yang berisi air diletakkan di atas gelas yang berisi lilin yang menyala tidak meledak dikarenakan air yang yang ada di dalam balon mampu menyerap sebagian besar panas dari api. saran Hukum termodinamika 1 Tujuan Meningkatkan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa Mahasiswa mampu mengetahui hubungan antara tekanan, suhu dan volume dalam sistem termodinamika. Mahasiswa mampu memahami konsep keseimbangan termal Tinjauan pustaka Termodinamika Termodinamika bahasa yunani thermos = panas dan dynamic =perubahan adalah fsika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika dekat dengan mekanika statistik dimana hubungan termodinamika berasal. Pada sistem dimana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi kecepatan suatu proses reaksi berlangsung . Karena alasan ini penggunaan istilah “thermodinamika” biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses “super pelan”. Proses termodinamika bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem dimana seseorang tidak tahu apapun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam. Menurut arief ms termodinamika adalah suatu konsep mekanika perpindahan energi. Seperti panas, dimana konsep perpindahan panas adalah panas secara spontan akan berpindah dari temperatur tinggi ke temperatur rendah. Pada termodinamika inilah konsep mekanika itu digunakan. Konsep dasar termodinamika Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter. Dari prinsip- prinsip dasar termodinamika secara umum bisa diturunkan hubungan antara kuantitas misalnya, koefsien ekspansi, kompresibilitas, panas jenis, transformasi panas dan koefsien elektrik, terutama sifat-sifat yang dipengaruhi temperatur. Hukum termodinamika 1 Bila suatu sistem yang lingkungannya bersuhu berbeda dan kerja dapat dilakukan padanya, mengalami suatu proses, maka energi yang dipindahkan dengan cara non mekanis yang sama dengan perbedaan antara perubahan energi internal U dan kerja W yang dilakukan, disebut kalor Q. Persamaan hukum pertama termodinamika Q = U + W Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifkasi perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan eneergi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum ini dapat diuraikan menjadi beberapa proses, yatiu proses dengan isokhorik, isotermik, isobarik dan juga adiabatik. Pernyataan palin umum dari hukum pertama termodinamika berbunyi “kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.” Pelaksanaan a. Hari, tanggal Rabu, 16 maret 2916 b. Waktu WIB – WIB c. Tempat laboratorium fsika, fakultas teknologi pertanian universitas jambi Alat dan bahan 1. Biji jagung 2. Mentega 3. Wajan 4. Tutup wajan 5. Kompor 1. Dinyalakan kompor 2. Diletakkan wajan di atas kompor yang menyala 3. Dimasukkan sejumlah metega ke dalam wajan 4. Setelah mentega cair dimasukka biji jagung ke dalam wajan, kemudian wajan ditutup menggunakan penutup wajan. Hasil dan pembahasan hasil No bahan perlakuan Hasil pengamatan 1 Biji jagung Tanpa panas, Biji jagung tetap mentega cair utuh tidak mengalami perubahan bentuk 2 Biji jagung Dengan panas, Biji jagung mentega cair dan mengembang wajan ditutup meletup dan berubah bentuk menjadi pipcorn Pembahasan Adanya tambahan kalor menyebabkan sistem biji jagung memuai dan meletup sehingga mendorong penutup panci biji jagung melakukan usaha terhadap lingkungan . Dalam proses ini, keadaan biji dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan volume. Volume popcorn berubah saat memuai dan meletup. Meletupnya popcorn biji jagung merupakan salah satu contoh perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan lingkungan. Perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan lingkungan yang melibatkan kalor dan kerja usaha disebut sebagai proses termodinamika. Kesimpulan dan saran Kesimpulan 1. Termodinamika bahasa yunani thermos = panas dan dynamic =perubahan adalah fsika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika dekat dengan mekanika statistik dimana hubungan termodinamika berasal. 2. “kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya.” 3. Meletupnya popcorn biji jagung merupakan salah satu contoh perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan lingkungan. Perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan lingkungan yang melibatkan kalor dan kerja usaha disebut sebagai proses termodinamika. Saran Desetilasi uap Tujuan Mengenal pelaksanaan pemisahan campuran cairan dengan destilasi sederhana Tinjauan pustaka Distilasi Wonoraharjo 2013 79 destilasi adalah proses pemisahan Distilasi sangat baik untuk memisahkan bahan-bahan alam yang berupa zat cair atau untuk memurnikan cairan yang mengandung pengotor. Ibrahim dan marham 2013 11 Pemisahan secara distilasi pada prinsipnya adalah metode pemisahan yang didasarkan karena adanya perbedaan titik didih antara komponen- komponen yang akan dipisahkan secara teoritis bila perbedaan titik didih antar komponen komponen semakin besar maka pemisahan dengan cara distilasi akan berlangsung makin baik yaitu hasil yang diperoleh makin murni. Distilasi digunakan untuk menarik senyawa organik yang titik didihnya di bawah 250 c. Pendistilasian senyawa dengan titik didih terlalu tinggi dikhawatirkan akan meerusak senyawa yang akan didistilasi diakibatkan terjadinya oksidasi dan dekomposisi Wonoraharjo 2013 93 distilasi uap dapat dilakukan untuk memisahkan campuran pada temperatur lebih rendah dari titik didih norma komponen-komponennya. Dengan cara ini pemisahan dapat berlangsung tanpa merusak komponen- komponennya yang hendak dipisahkan. Ada dua cara untuk melakukan distilasi uap. Yang pertama adalah dengan menghembuskan uap secara kontinu diatas campuran yang sedang diuapkan. Cara kedua dengan mendidihkan senyawa yang dipisah bersama dengan pelarut yang diuapkan. Komponen dipisahkan dididihkan bersama dengan pelarutnya. Tekanan parsial dari komponen ini secara bertahap akan mencapai kesetimbangan tekanan total system. Dalam metode destilasi uap ini temperatur dari komponen yang akan dipisahkan dapat diturunkan dengan cara menguapkannya kepada uap pembawa carrier, biasanya uap pelarut. Temperatur penguapan dalam hal ini lebih rendah dari temperatur didih senyawa-senyawa yang dipisahkan. Hal ini juga untuk menjaga agar senyawa-senyawa komponen yang dipisahkan tidak rusak karena panas. Jika pelarutnya air maka uap pelarut adalah uap air. Uap pelarut ini akan membawa serta kompnenda waktu menguap. Campuran ini mengembun bersama walaupun komponen tidak dapat bercampur dengan pelarut. Pada temperatur kamar setelah campuran didinginkan, cairan pembawa akan terpisah dari komponen target karena berbeda masa jenis dan akan terpisahkan dengan mudahnya karena gaya gravitasi. Campuran komponen dengan pelarutnya akan dipisahkan kemudian. Distilasi Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap volatilitas bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Metode ini termasuk sebagai unit proses kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada hukum raoult dan hukum dalton Distilasi sederhan Pada distilasi sederhana, asar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dahulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecendrungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol. Pelaksanaan a. Hari, tanggal Rabu, 16 maret 2916 b. Waktu WIB – WIB c. Tempat laboratorium fsika, fakultas teknologi pertanian universitas jambi Alat dan bahan Alat 1. Labu distilasi 2. Kolom vergeux 3. Termometer 4. Kondensor 5. Labu penampung 6. Selang 7. Kawat 8. Tiang statif 9. Baskom ukur listrik Bahan 1. 400 ml air 2. 27 gram daun salam 3. Vaselin Prosedur kerja 1. disiapkan alat dan bahan 2. dipasang alat destilasi seperti gambar 3. diiris daun salam dan ditimbang 4. diukur diameter dan panjang pipa serta diukur diameter baskom dan tinggi air pada baskom 5. diukur suhu awal air 6. dimasukkan air dan daun salam ke dalam labu distilasi 7. dipasangkan termometer di dalam labu distilasi 8. dikontakkan sistem ke listrik 9. dijalankan proses pendinginan dan pemanasan suhu dan volume kondensar setiap selang waktu 2 menit kondensat pada suhu termometer menunjukkan suhu konstan penampung kondensat pada saat suhu mulai meningkat banyaknya air yang digunakan pada proses pendinginan hasil pengamatan ke dalam tabel dan dirapikan alat yang telah dipakai laju kalor, laju kondensat dan log mean temperatur Tabel hasil Pembahasan Destilasi merupakan pemisahan komponen-komponen dalam satu larutan berdasarkan distribusi substansi-substansi pada fase gas dan fase cair dengan menggunakan perbedaan volatilasi dari komponen-komponennya yang cukup besar. Transfer massa minyak dari dalam butiran padatan ke solvent meliputi dua proses seri, yakni difusi dari dalam padatan ke permukaan butiran dan transfer massa dari permukaan padatan ke soven. Tahap awal yang dilakukan yaitu merangkai alat destilasi kemudian memasukkan air dan daun salam ke dalam labu destilasi untuk menguapkan cairan sehingga akan melewati kondensor dan akan menjadi cairan murni diakhir destilasi. Termometer yang diletakkan di tengah-tengah pada labu destilasi befungsi untuk mengukur suhu uap larutan yang ada pada labu destilasi. Kondensor berfungsi untuk mendinginkan uap yang masuk, kemudian mengubahnya menjadi dalam bentuk cairan yang murni sebagai hasil destilasi atau sering disebut dengan destilat. Air yang mengalir pada kondensor menggunakan aerator dan selang berfungsi untuk mendinginkan kondensor agar uap dapat diubah menjadi cairan. Gerakan air bawah ke atas dengan bantuan tekanan. Dengan gerakan berlawanan, maka air pada kondensor dapat lebih efektif mengembunkan uap,karena pada awal air masuk, air pertama bertemu dengan uap yang relatif hangat, sehingga dapat mendinginkan uap yang masih panas. Air mendidih tepatnya pada suhu 100 c, namun ketika mendidih air berubah menjadi uap cair. Akan tetapi air akan menguap pada suhu berapa saja, termasuk pada suhu di bawah 100 c. Kesimpulan dan saran Kesimpulan 1. prinsip dasar destilasi secara sederhana adalah perbedaan titik didih dari zat cair dalam campuran, zat yang memiliki titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu kemudian akan mengembun dan berbentuk cairan pada akhir destilasi
Suhuinlet meningkat pada awal proses pemanasan dan kemudian konstan. Suhu rata-rata inlet pada pengujian 1 dan 2 masing-masing adalah 132.7 oC dan 130.9 oC, dimana pada kedua percobaan suhu inlet cenderung konstan pada menit ke-18. Suhu ruang pengering pada setiap jarak pengukuran mempunyai pola yang sama dengan suhu inlet yaitu mengalami
Berandapada suhu dan tekanan tertentu, 1 liter gas NO mas...Pertanyaanpada suhu dan tekanan tertentu, 1 liter gas NO massanya 1 gram. bila diukur dan tekanan yang sama, massa 3 liter gas C H 4 adalah... A r N = 14 , O = 16 , C = 12 , H = 1 pada suhu dan tekanan tertentu, 1 liter gas NO massanya 1 gram. bila diukur dan tekanan yang sama, massa 3 liter gas adalah... 16 gram8 gram4 gram1,6 gram0,8 gramQ'Q. 'AinillanaMaster TeacherMahasiswa/Alumni Universitas Negeri YogyakartaPembahasanJawaban D Pembahasan Jika diukur pada T dan P yang sama, berlaku Jawaban D Pembahasan Jika diukur pada T dan P yang sama, berlaku Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!13rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!RERyco Elka ChandraMakasih ❤️fufluverrys uyyyPembahasan terpotongFSFirdaus SubhanJawaban tidak sesuaiSHSyabila HartikaPembahasan terpotong©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia DefinisiSTP dalam Kimia. Perhatikan Kesatuan Kimia Tulen dan Gunaan Antarabangsa (IUPAC) menggunakan piawaian STP yang lebih ketat sebagai suhu 273.15 K (0 °C, 32 °F) dan tekanan mutlak tepat 100,000 Pa (1 bar, 14.5 psi, 0.98692). atm). Ini adalah perubahan daripada piawai mereka yang terdahulu (diubah pada tahun 1982) sebanyak 0 °C dan 101KimiaKimia Fisik dan Analisis Kelas 10 SMAHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriKonsep Mol dan Hubungannya dengan Jumlah Partikel, Massa Molar, dan Volume MolarPada suhu dan tekanan yang sama, massa 2 L gas X=1/2 massa 1 L gas SO2. Massa molekul relatif gas X adalah .... ArS=32 dan O=16 Konsep Mol dan Hubungannya dengan Jumlah Partikel, Massa Molar, dan Volume MolarHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya0116Jika diketahui Ar Ca=40, C=12, O=16 dan bilangan Avogad...0049Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat NH43 PO4 ...0114Bila diukur pada keadaan standar 0 C, 1. atm , volu...0204Jika 22,4 liter gas etana dibakar STP dengan gas oksige...Panas(kalor) dan suhu bukanlah hal yang sama. Energi panas suatu benda tergantung pada energi gerakan atom dan molekulnya. Jumlah panas dapat diukur dalam kalori. Karena massa yang dimilikinya, udara pun memiliki tekanan. Suhu di suatu kawasan sangat berpengaruh terhadap tekanan udara di kawasan tersebut. Bila suhu makin tinggi, maka Denganadanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak : 1. Memberikan informasi kepada tenaga kerja khususnya di Instalasi laundry. RSUD Dr Pirngadi Medan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan subjektif akibat tekanan panas sehingga pekerja sadar dan tahu tindakan. yang sebaiknya dilakukan. ph: Tekanan hidrostatis (N/m² atau dn/cm²) h: jarak ke permukaan zat cair (m atau cm) s: berat jenis zat cair (N/m³ atau dn/cm³) ρ: massa jenis zat cair (kg/m³ atau g/cm³) g: gravitasi (m/s² atau cm/s²) Hukum Pascal. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah. Padasuhu dan tekanan tertentu 4 liter gas oksigen mengandung 6,02×1023 molekul oksigen. Pada suhu dan tekanan yang sama, 6,02×1024 molekul gas karbon dioksida akan menempati volume . 164